DEPERMA

DEPERMA

Rabu, 31 Oktober 2012

REMBUK KAMPUS bersama BUPATI JEMBER




Sebagai bagian menjalankan program dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Jember dengan jargonnya “Membangun Desa Menata Kota”, Bupati MZA Djalal disamping menjaring aspirasi segenap rakyat dengan “Bedah Potensi” keliling ke setiap Kecamatan untuk menampung uneg-uneg, usulan dan aspirasi, disamping itu Pak Djalal demikian beliau biasa dipanggil, juga berkeliling ke kampus-kampus di Kabupaten Jember, dimulai dari Universitas Jember, Universitas Muhammmadiyah Jember, Universitas Islam Jember dan terakhir di Politeknik Negeri Jember. Bedanya kalau kunjungan ke kampus diberi judul “Bupati Menjawab Rembug Kampus” dengan aspek mencari solusi agar setiap kampus berkontribusi dalam memecahkan masalah untuk mengurai kendala dalam pembangunan masyarakat.
Program Dialog Bupati Menjawab Rembug Kampus di kampus Politeknik Negeri Jember dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2012 dengan tema “Membangun Jember menjadi Kota Entrepreneur”. Tema tersebut terasa sangat klop dan nyambung berkaitan dengan Politeknik Negeri Jember sebagai perguruan tinggi vokasional, dimana system pendidikan ini memberikan titik fokus pada soft and hard skill pada proses pembelajarannya. Disamping itu setiap mahasiswa Polije difasilitasi agar mempunyai jiwa entrepreneurship, dengan jiwaentrepreneurship lulusan Polije akan menjadi generasi yang handal, berkontribusi mengurangi jumlah pengangguran terdidik dan akan semakin memperkuat bukti bahwa sebagian besar lulusan Perguruan Tinggi khususnya lulusan Polije bukan tipe sebagai pencari kerja (job seeker) akan tetapi sebagai pencipta lapangan pekerjaan (job creator). Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi, karena pertama, sistem pembelajaran yang diterapkan Polije memberikan porsi praktikumnya lebih banyak (60%) dibanding teori, memberikan berbagai program yang memacu setiap mahasiswa beraktivitas kewirausahaan (entrepreneurial activity). Untuk mewujudkan lulusan perguruan tinggi yang mempunyai karakter unggul, siap menyesuaikan di dunia industry dan dunia usaha, siap menciptakan lapangan kerja, maka setiap lulusan dituntut memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill. Kekurangan atas salah satu dari keempat ketrampilan/kemahiran tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang dihadapinya.
Program ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Jember, JTV Jember, Radio Soka FM dan Politeknik Negeri Jember. Bertindak sebagai narasumber adalah Bupati Ir. MZA Djalal, M.Si, Direktur Polije Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM dan Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan Ir. Joko Irsan Sanyoto, MP. Pada paparan awal Bupati Djalal memaparkan program Kabupaten Jember khususnya dalam rangka menuju Jember menjadi kota entrepreneur dan sangat mengharapkan pihak Polije dengan sebagal potensi dapat berkontribusi. Sedangkan Pak Nanang demikian sapaan Direktur Polije, memaparkan potensi pendidikan dan fasilitas polije sangat nyambung dengan ajakan Bupati dan kesiapan untuk bersinergi. Demikian juga narasumber pendamping pak Joko Irsan, menambahkan dari aspek penguatan mahasiswa dengan entrepreneurshipnya.
Pada sesi dialog dibagi 3 sesi, yang pertama dari mahasiswa : Wiwin mahasiswa Prodi Rekam Medik dan sekaligus Ketua Deperma, menanyakan perlunya kolaborasi antara Polije dengan pihak Pemkab, berkaitan dengan bentuk lokasi atau kawasan binaan sebagai bukti dan bakti nyata sivitas akademika baik mahasiswa maupun dosen untuk mengabdian ilmu dan ketrampilan untuk kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Adapun penanya dari mahasiswa lainnya, menyampaikan gagasan perlu fasilitasi tumbuhnya kreatifitas wirausahawan baru dengan mengadakan lomba ide kreatif dan bisnis dengan memperebutkan kejuaraan.
Pada dialog sesi kedua diberikan kesempatan kepada dosen, Ir. Triono B Irawan, MP memberikan masukan perlu menginisiasikan jiwa kewirausahaan mulai usia dini baik melalui ekstra kurikuler maupun muatan lokal dalam kurikulum. Sedangkan Ir. Abi Bakri, M.Si meminta memberikan ruang kepada sivitas akademika agar bisa berkreasi menempa kemampuan wirausaha pada ruang public yang merupakan wewenang pihak Pemkab Jember. Yang menarik pada sesia dialog terakhir ada seorang alumni yang juga wirausahawan (Firdaus) dan seorang dosen dari Korea yang sudah masuk tahun ke 2 mengajar di Polije. Firdaus memberikan masukan perlunya membangun system baik, sehingga setiap calon wirausahawan baru terpacu, diberikan kesempatan dan bimbingan dan lain sebagainya agar mampu menyalurkan ide kreatif menjadi lading bisnis yang menjanjikan. Di lain pihak Jong Samuel (dosen Korea), merasa perlunya tempat praktek yang lebih luas dan variatif di Jember dan menawarkan kerjasama dengan pihak-pihak di Korea membangun koneksitas.
Pada sesi kesimpulan Bupati Djalal, menyampaikan daerah Kemuning agar dimanfaatkan menjadi kawasan binaan Politeknik Negeri Jember. Saat ini telah ada kawasan di kawasan Wisata Rembangan yang telah di HGUkan dengan Polije dengan telah dipergunakan sebagai kawasan pengembangan Bunga Potong yang dikelola oleh UPT Produksi Pertanian Dataran Tinggi. Menurut Bupati Djalal kawasan binaan di Kemuning dapat dipergunakan untuk pengembangan pohon Murbey dan budidaya Ulat Sutera serta pemberdayaan potensi masyarakat lainnya.
Perlunya Tidak Lanjut
Mengingat kesimpulan akhir dialog yang sangat konstruktif berkaitan peluang dan potensi sinergi antara Pemkab Jember dengan Polije, masing-masing pihak perlu segera merumuskan potensi dan unsur serta bidang terkait untuk segera menyusun perjanjian kerjasama (MoU). Potensi secara makro kalau wilayah Kemuning betul-betul apabila kawasan binaan, maka masing-masing pihak memberikan fokus program dan anggaran untuk mengembangkan kawasan yang disamping ada tahapan pemberdayaan juga menunjang menjadi kawasan wisata Rembangan Terpadu.



Report: Humas Polije

Polije Juara Umum II pada PORSENI IX Politeknik se Indonesia


berita terkait: http://beritapagi.co.id/read/2012/05/polsri-bidik-juara-umum-porseni.html

UKM SKIM GELAR LKTI SE-JATIM



LKTI SKIM di POLIJEKegiatan Mahasiswa (UKM) Studi Karya Ilmiah Mahasiswa (SKIM) Politeknik Negeri Jember merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengasah dan mengasuh talenta dan kreatifitas dibidang penelitian dan karya tulis, telah menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) antar SMA/SMK dan MA tingkat Jawa Timur. LKTI ini merupakan even perdana dalam membangun tradisi ilmiah bidang penelitian bagi siswa SMA dan sederajat dan akan dijadikan agenda setiap tahun. LKTI 2012 mengambil tema “Peningkatan dan Pemanfaatan Hasil Pertanian dalam Menunjang Kewirausahaan di Kalangan Pelajar SMA/SMK/MA”. Menurut Ketua Panitia Icmi Alif Safitri “Agenda ini baru pertama kali diselenggarakan oleh UKM SKIM dan
LKTI yang memperebutkan hadiah total sebesar 5 juta ini sangat mendapatkan perhatian dari siswa SMA dan SMK di seantero Jawa Timur, terbukti sampai batas akhir pengumpulan karya tulis, masih ada beberapa tim yang berusaha menguhubungi panitia untuk mendaftarkan karya tulisnya. Penyeleksian tahap awal baik yang menyangkut kelengkapan administratif, judul naskah, kesesuaian isi dengan judul berikut tata cara penulisan ilmiah< dibutuhkan mengingat membludaknya pendaftar LKTI, agar tim yang berhak masuk ke babak grand final pada saat mempresentasikan di depan dewan juri adalah betul-betul karya tulis yang memenuhi kaidah dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Menurut Ir. Dian Hartatie, MP dan Ir. Sri Rahayu, MP sebagai Tim Seleksi naskah karya tulis, pada dasarnya ide dasar yang melatar belakangi karya tulis cukup menjanjikan apabila LKTI semacam ini diperbanyak kuantitas dan kualitas intensitas penyelenggaraannya.
Pada babak grand final di ikuti 10 tim yang tersebar berasal dari Pamekasan, Tuban, Magetan, Sidoarjo, Surabaya, Probolinggo, Pasuruan, Bondowoso dan Jember. Mereka pada Sabtu, 20 Oktober 2012 mulai pagi hingga sore bertempat di Gedung Pusat Laboratorium Biosain diberikan kesempatan untuk mempresentasikan dan mempertahankan di depan 4 Juri yang terdiri dari Ir. Rindiani, MP, Ir. Wahyu Suryaningsih, M.Si, Muh. Fathoni Kurniawan, S.TP dan Dyah Nuning Erawati, SP, MP.
Guratan harap dan cemas menyelimuti segenap peserta pada saat menjelang pengumuman pemenang di malam harinya setelah di siang harinya mereka harus berjibaku dengan kepercayaan diri, dengan tim serta upaya meyakinkan Dewan Juri dengan pemaparan dan pertanyaannya. Terlihat rasa bangga, ditimpali sorak sorai pendukung dan tim pendamping tatkala Setiawan Agung Wisesa selaku MC, mengumumkan Ahmad Hasinur Rahman dan Ainun Nissa dari SMAN 1 Pamekasan dengan judul “Pemanfaatan Cuka Makan pada Modifikasi Singkong sebagai Bahan Baku Pembuatan Tepung Alternatif Pengganti Tepung Terigu” sebagai Juara I dan berhak menggondol hadiah sebesar Rp. 2 juta, Trofi dan Piagam, Juara II dari SMAN I Tuban (Esterina Apriliani, Latifatul Fajriah dan Riska Amelia) dengan judul “Memanfaatkan Cabai sebagai Bahan Pembuatan Es Krim”, Juara III SMA Al Falah Surabaya dengan judul “Stick Beluntas sebagai salah satu Alternatif Camilan Herbal yang Ekonomis dan Menyehatkan” dengan anggota tim Hikmatul Uyun dan Qurrota A’yun serta Juara Harapan sekaligus Juara Favorit diraih oleh Subur Dwi Santoso, Fauzi Ardiyanto dan Wayu Tirto Pamuji dari SMKN 2 Jember dengan judul “Inovasi Makanan Ringan Kerupuk Suyuzi Asli B.K. (Bunga Kol) sebagai salah satu Peluang Usaha bagi Lulusan SMK”. Juara II, III dan seterusnya berhak mengantongi hadiah sebesar 1,5 juta, 1 juta, 500 ribu dan paket dari sponsor.
Dalam sambutan penutupan selepas menyerahkan penghargaan kepada pemenang, Pembantu Direktur bidang Kemahasiswaan Ir.Joko Irsan Sanyoto MP menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada peserta dan akan memberikan beasiswa penuh untuk para juara serta mengucapkan selamat sukses kepada UKM SKIM yang telah memulai tradisi ilmiah dan menjadi pemicu dan pemacu bagi mahasiswa Polije dalam meningkatkan minat meneliti dan menulis karya tulis ilmiah.

Report: Humas Polije

Senin, 15 Oktober 2012

LOWONGAN KARIR DI tvOne



1. Receptionist (Ditutup tanggal: 13 October 2012)
Responsibilities:
• Receiving incoming phone and servicing outgoing phone
• Organizing incoming and outgoing mails and report it in log book then send it to the respective departments
• Welcoming guests and giving them with appropriate information
Requirements:
• Female, Max. 27 years old
• Diploma Degree from reputable university
• 1 year or more experience in related subject
• Have a pleasant personality and good appearance
• Good communication and interpersonal skills
• Good in English language both spoken and written
• Energetic, highly motivated, hard worker & customer service oriented

2. General Service Manager (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Bertanggung jawab dalam menangani 3 Departemen: Car Pool, Security, dan Housekeeping
• Mengawasi dan mengatur kelancaran proses dan pelayanan yang diberikan General Service
• Melakukan analisa dan evaluasi terkait dengan cost efficiency
Requirements:
• Lulusan Sarjana Finance/Marketing/Perhotelan/SDM dengan IPK min. 3,00
• Pengalaman minimal 3 tahun sebagai General Service Manager
• Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai dunia broadcasting dan lebih disukai yang memiliki pengalaman di dunia broadcast
• Memiliki kepemimpinan yang kuat dan memiliki manajemen waktu yang baik.
• Berkepribadian terbuka, memiliki keterampilan interpersonal yang baik, dan memiliki jaringan yang luas
• Menyukai tantangan, dinamis, dan multitasking.

3. PRODUCTION ASSISTANT SPORT (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Membantu menyiapkan administrasi dan hal-hal teknis dalam proses produksi program acara olah raga
Requirements:
• Laki-laki atau perempuan
• Pendidikan minimal D3 dari berbagai jurusan
• Usia maksimal 25 tahun
• Minimal 1 tahun sebagai Production Assistant; Fresh graduated dipersilahkan untuk melamar
• Memahami alur kerja produksi
• Berkeinginan kuat untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan
• Mampu bekerja sama dengan baik di dalam tim kerja
• Memiliki wawasan yang luas mengenai perkembangan dunia olah raga
• Memiliki kemampuan dalam menulis berita olah raga
• Mampu berbahasa Inggris aktif
• Multitasking, dinamis, bersedia bekerja dengan jam kerja yang fleksibel dan mampu bekerja di bawah tekanan

4. Reporter Info Talkshow (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Bertanggung jawab dalam meliput berita secara mendalam
• Melakukan riset dan mencari referensi mengenai topik-topik berita untuk setiap penayangan program talkshow
• Mencari nara sumber yang relevan dengan topik program
• Bekerja sama dengan para kru dan camera person untuk mendapatkan hasil dan kualitas berita yang baik
Requirements:
• Laki-laki/Perempuan, maksimal 30 tahun
• Pendidikan minimal S1 dengan IPK minimal 3,00.
• Minimal 1 tahun berpengalaman sebagai reporter di TV; lebih disukai yang memiliki pengalaman di program talkshow
• Kreatif dalam memberikan ide-ide bagi topik program acara
• Berkeinginan kuat untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan
• Mampu bekerja sama dengan baik di dalam tim kerja
• Memiliki kemampuan dalam men-drive narasumber
• Mampu berbahasa Inggris aktif
• Proaktif, dinamis, multitasking, dan mampu bekerja di bawah tekanan

5. Reporter Documentary (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Bertanggung jawab dalam mencari dan mendalami berita
• Mengusulkan topik, melakukan riset topik, dan menyiapkan content program
• Mencari nara sumber yang relevan dengan topik
• Melakukan pendekatan dan pre-interview dengan nara sumber
• Bekerja sama dengan para kru dan camera person untuk mendapatkan hasil dan kualitas berita yang baik
Requirements:
• Laki-laki/Perempuan, maksimal 30 tahun
• Pendidikan minimal S1 dengan IPK minimal 3,00.
• Minimal 3 tahun berpengalaman sebagai reporter news di media elektronik atau di Production House; VJ lebih diutamakan
• Kreatif dalam memberikan topik berita yang relevan
• Berkeinginan kuat untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan
• Mampu bekerja sama dengan baik di dalam tim kerja
• Memiliki pemahaman yang baik dalam audio visual
• Mampu berbahasa Inggris aktif
• Proaktif, dinamis, multitasking, dan mampu bekerja di bawah tekanan

6. Staff Litbang Redaksi (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Bertanggung jawab dalam memonitor perkembangan berita
Requirements:
• Pria, usia maksimal 27 tahun
• Pendidikan minimal Sarjana dari berbagai disiplin ilmu dari Universitas terkemuka
• Memiliki minat yang tinggi untuk bekerja di dunia broadcasting
• Menguasai perkembangan berita terkini
• Mampu mengoperasikan Ms Office
• Memiliki kemampuan komunikasi dan daya analisa yang baik
• Jujur, detail, dan rapi dalam menjalankan pekerjaan
• Mampu bekerja dibawah tekanan
• Cepat beradaptasi, suka berinteraksi, dan mampu bekerja sama dalam tim

7. PRODUCER CURRENT AFFAIRS (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Membuat proyeksi liputan
• Menyiapkan, menyusun, dan menjalankan rundown program (program special talkshow)
• Mengkoordinasi penyiaran secara langsung (live) dan tidak langsung (taping)
• Melakukan evaluasi program (baik dari segi isi dan show)
Requirements:
• Laki-laki atau perempuan
• Pendidikan minimal S1
• Usia maksimal 35 tahun
• Minimal 3 tahun sebagai Asisten Produser / Minimal 2 tahun sebagai Produser di Current Affairs
• Kreatif dalam membuat konsep program
• Berkeinginan kuat untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan
• Mampu bekerja sama dengan baik di dalam tim kerja
• Memiliki kepemimpinan yang baik dan mampu mengambil keputusan dengan tanggung jawab
• Mampu berbahasa Inggris aktif
• Bersedia bekerja dengan jam kerja yang fleksibel dan mampu bekerja di bawah tekanan

8. PRODUCTION ASSISTANT (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Membantu menyiapkan administrasi dan hal-hal teknis dalam proses produksi suatu program acara
Requirements:
• Laki-laki atau perempuan
• Pendidikan minimal D3 dari berbagai jurusan
• Usia maksimal 25 tahun
• Minimal 2 tahun sebagai Production Assistant
• Memahami alur kerja produksi
• Berkeinginan kuat untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan
• Mampu bekerja sama dengan baik di dalam tim kerja
• Mampu berbahasa Inggris aktif
• Multitasking, dinamis, bersedia bekerja dengan jam kerja yang fleksibel dan mampu bekerja di bawah tekanan

9. ASSISTANT PRODUCER CURRENT AFFAIRS (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Membantu produser dalam menyiapkan, menyusun, dan menjalankan rundown program (program special talkshow)
• Membantu produser dalam mendesain program acara
Requirements:
• Laki-laki atau perempuan
• Pendidikan minimal S1
• Usia maksimal 30 tahun
• Minimal 3 tahun sebagai Reporter / Minimal 2 tahun sebagai Assistant Produser di Current Affairs
• Kreatif dalam membuat konsep program
• Berkeinginan kuat untuk memberikan hasil kerja yang memuaskan
• Mampu bekerja sama dengan baik di dalam tim kerja
• Memahami proses produksi dan mendesain program
• Mampu berbahasa Inggris aktif
• Multitasking, bersedia bekerja dengan jam kerja yang fleksibel dan mampu bekerja di bawah tekanan

10. News Grafis (Ditutup tanggal: 31 December 2012)
Responsibilities:
• Bertanggung jawab dalam membuat desain template grafis
• Bertanggung jawab dalam membuat style motion graphic untuk opening program
Requirements:
• Pria, usia maksimal 30 tahun
• Minimal lulusan D3 Jurusan Desain Grafis dari universitas terkemuka
• Memiliki pengalaman di posisi yang sama minimal 1 tahun; fresh graduate dipersilahkan untuk melamar
• Mahir dan menguasai 3D Max, After effects, Illustrator, dan Photoshop
• Menguasai character animation
• Memiliki minat yang tinggi untuk bekerja di dunia broadcasting
• Kreatif dalam membuat desain
• Mampu memberikan hasil kerja yang memuaskan
• Mampu bekerja sama dengan baik dalam tim
• Jujur, detail, dan rapi dalam menjalankan pekerjaan
• Adaptif, komunikatif, mampu bekerja di bawah tekanan

Sumber: http://www.tvonenews.tv/recruitment/lowongan.php

WORKSHOP PENINGKATAN KUALITAS PENELITI PEMULA



Seminar di POLIJESebagaimana telah diamanatkan dalam UU nomor 14 tahun 2005 dan PP nomor 37 tahun 2009, maka dosen adalah pendidik professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Untuk dapat menyelenggarakan kewajiban penelitian, setiap perguruan tinggi dituntut untuk memiliki dosen yang kompeten serta mampu menyusun proposal, melaksanakan penelitian serta mendesiminasikan hasil penelitiannya dan pada akhirnya dapat menghasilkan berbagai proses dan produk teknologi, seni dan budaya yang berujung antara lain HAKI dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut penelitian tersebut harus dilakukan secara professional dengan prinsip-prinsip akuntabel, transparan dan mengacu kepada sistem penjaminan mutu penelitian.
Tidak terkecuali Politeknik Negeri Jember sebagai perguruan tinggi vokasional setiap dosen dituntut selalu proaktif dan kreatif merangkai ide dan masalah yang akan dijadikan topik penelitian yang pada akhirnya disusun dalam sebuah proposal penelitian. Untuk melatih sekaligus memfasilitasi para dosen muda, maka telah dilaksanakan workshop peningkatan kualitas  dan daya kompetisi penelitian bagi peneliti pemula.
Workshop selama sehari kemarin yang diikuti oleh 30 peserta dengan narasumber Dr. Ir. Hari Rujito, MT yang menyajikan tatacara penyusunan proposal mulai dari merenungkan ide dan gagasan, membuat judul, membuat abstrak, latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan masalah secara spesifik dan tajam. Menurut Ir. Michael Joko Wibowo, MT Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M), “workshop ini diperuntukkan bagi Dosen pemula agar selalu belajar sistem pendidikan di PT dalam melaksanakan Tri Dharma PT yang salah satunya bidang penelitian agar dapat menyusun proposal yang baik dan mendapatkan hibah dikti”. Masih menurut pak Bowo bahwa setiap dosen mempuyai peluang mendapatkan hibah baik yang bersifat desentralisasi (penelitian dasar, hibang bersaning dan lainnya) maupun sentralisasi (hibah kompetisi, hibah strategi nasional dan lain sebagainya).
Serangkaian acara juga telah disiapkan oleh P3M sebagai implementasinya kepada setiap peserta setelah workshop didampingi oleh Dr. Ir. Hari Rujito, MT dalam penyusunan proposal agar sesuai dengan kaidah proposal penelitian agar layak mendapatkan hibah biaya penelitian serta pihak P3M akan memantau pelaksanaan penelitian, seminar sampai dengan penerimaan sebagai artikel jurnal ilmiah.

    PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)


    Bantuan Mesin Pasca Panen untuk Pengolahan Kopi Sistem Basah
    Pulper Pengolahan KopiLahan hutan milik Perum Perutani di kawasan lereng Gunung Argopuro, sebagian lahannya dipercayakan ke masyarakat untuk ditanami komoditas Kopi dengan perjanjian sistem bagi hasil. Untuk mewujudkan hal tersebut maka dibentuklah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Lembaga ini merupakan perkumpulan masyarakat di sekitar hutan yang berkepentingan terhadap sumber daya hutan, yang berkewajiban juga merawat tanaman induk yang merupakan komoditas milik Perum Perhutani.
    Salah satu LMDH di kawasan lereng Gunung Argopuro adalah masyarakat yang hidup di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi yang mewadahi LMDHnya dengan nama Sumber Kembang. Menurut Kasim Ketua LMDH : “Anggota LMDH Sumber Kembang mempunyai anggota sebanyak 228 anggota, dengan kepemilikan lahan hak guna pakai dari Perum Perhutani sekitar 260 ha diluar penambahan lahan baru, yang dalam konsesinya ditanami Kopi jenis Robusta, dengan konsesi bagi hasil petani dan pihak Perum Perhutani”.
    Pada umumnya faktor budidaya Kopi sudah sesuai dengan standar budidaya yang baik, akan tetapi berkaitan dengan penanganan pasca panen masih memerlukan pencerahan bagi segenap petani yang tergabung dalam LMDH Sumber Kembang. “Pada awalnya banyak petani yang menjual Kopinya dalam bentuk glondongan melalui para tengkulak yang hilir mudik nyambangi para petani pada saat panen antara Juli sampai dengan Oktober”, demikian imbuh Prayitno salah satu anggota LMDH. Hal yang melatarbelakangi petani petani menjual dalam bentuk glondongan adalah mulai dari pengetahuan petani yang perlu sentuhan teknologi dan aspek agribisnisnya, belum mempunyai sarana mesin pemecah kulit (pulper) yang tentunya memerlukan investasi serta kebutuhan para petani yang segera perlu uang untuk menopang biaya hidup sehari-hari, meskipun harganya jauh lebih murah. Sebagian lagi melakukan pengolahan pasca panen Kopi dengan pengolahan kering, dengan tahapan digiling dengan mesin pulper (pemecah kulit), selanjutnya dijemur selama 5-7 hari kemudian di giling kembali dengan mesin pulper lagi dan akhirnya menjadi Kopi beras (biji Kopi). Pasca panen pengolahan dengan sistem kering ini lumayan dapat meningkatkan harga jual Kopi tersebut, meski sedikit mengeluarkan biaya pengolahan dan transportasi karena yang mempunyai pulper ada di luar desa Karangpring. Dengan pengolahan system kering sebetulnya masih menghasilkan mutu Kopi yang mempunyai prospek ekspor yang juga mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi.
    Dalam perjalanan akhirnya dipertemukan dengan PT. Indocom Surabaya sebagai pembeli partai besar dan sekaligus eksportir, mengingat kualitas Kopi Robusta dari lereng Argopuro sangat unggul. Kesepakatan dengan PT. Indocom dengan LMDH Sumber Kembang mensyaratkan kualitas Kopi yang sesuai dengan standar ekspor. Standar kualitas sebagaimana disyaratkannya cara memperolehnya hanya dapat dilakukan dengan cara pengolahan sistem basah. Pada awalnya PT. Indocom meminjami mesin pulper dan para petani LMDH masih juga menyewa mesin untuk Washing (pencuci).
    Melihat keadaan masyarakat petani di lereng Argopuro tersebut, potensi Kopi Robusta yang mempunyai kualitas tinggi serta peluang agribisnis Kopi yang sangat menjanjikan dan merupakan bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi, para Dosen Politeknik Negeri Jember yang terdiri : Ir. Titin Fatimah, MP; Ir. Aswanto; Ir dan Dian Hartatie, MP  melakukan observasi lapang untuk melihat peluang untuk dibantu dengan menyusun proposal pengabdian pada program Ipteks bagi Masyarakat (IbM). Menurut Bu Titin demikian sapaan akarab Ir. TiTin Fatimah, MP Ketua Tim, “dengan program ini para mitra (LMDH) akan diberikan pencerahan tentang agribisnis Kopi dengan melakukan perbaikan pada pasca panen, disamping juga diberikan bantuan alat mesin pasca panen (pulper dan washing)”. Pada prinsipnya mekanisme pengolahan Kopi sistem basah disyaratkan Kopi yang diolah harus harus benar-benar matang (merah), sedang urutan pengolahannya meliputi : Fermentasi selama 2 hari, di giling dengan mesin pulper, di cuci dengan mesin washing, dijemur di terik matahari selama 6 jam, masuk ruang sortasi untuk dipisahkan antara kotoran dan biji Kopi yang utuh. Selanjutnya dimasukkan karung dan siap dijual.
    Sebagai perbandingan harga Kopi dikaitkan dengan sistem pengolahan, kalau dijual dalam bentuk glondongan harganya Rp. 4.300,-/kg, manakala dengan pengolahan kering harganya sebesar Rp. 21.000,-/kg dan apabila dengan pengolahan basah harganya dapat mencapai Rp. 45.000,- s.d 54.000,-/kg.
    Dalam bagian lain Kasim atas nama LMDH menyampaikan apresiasi kepada Tim dari Politeknik Negeri Jember yang telah melakukan pengabdian dengan memberikan pencerahan pada aspek abribisnis Kopi dan memberikan bantuan mesin pulper dan washing. “kami sangat berterima kasih semoga dengan pengabdian dan bantuan 2 mesin ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani Kopi di LMDH Sumber Kembang, yang sementara ini masih harus menyewa”.

    PROGRAM HIBAH BINA DESA TANAM PADI METODE SRI



    Hibah Bina Desa POLIJEMahasiswa adalah luaran dari sistem pendidikan nasional yang akan menjadi penggerak bangsa ke depan. Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah kualitas mahasiswa saat ini. Mahasiswa yang berkualitas adalah mahasiswa yang memiliki multi kecerdasan baik intelektual, emosional dan spiritual. Oleh karena itu proses pembelajaran di perguruan tinggi harus mampu mengembangkan soft skill dan hard skill sehingga setiap mahasiswa mampu mengembangkan multi kecerdasan tersebut. Soft skill mahasiswa dapat dikembangkan salah satunya dengan pemberdayaan masyarakat. Sehubungan dengan itu Direktorat Pembelajran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk terjun membangun desa melalui Program Hibah Bina Desa.
    Program hibah bina desa adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh para mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dengan program hibah bina desa ini , mahasiswa diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan dapat berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha dan sejahtera.
    Untuk memperoleh program hibah bina desa dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan ini, setiap organisasi kemahasiswaan dari semua perguruan tinggi harus mengirimkan proposal un tuk dilakukan penilaian. Dan Alhamdulillah dari Politeknik Negeri Jember, terkirim 30 proposal dari berbagai UKM dan UKMJ dan ternyata salah satu proposal yaitu dari UKMJ Teknologi Pertanian yang terdiri dari 3 mahasiswa (Saiful Bahri, Ahmad Sirri dan Deni Sugianto) dengan pembimbing Ir. Aswanto berhasil menjadi salah satu proposal yang memperoleh pendanaan pada program ini. Program UKMJ TP ini berkaitan dengan transfer teknologi pada budidaya tanaman padi dengan system SRI (System of Rice Intensification).
    Implementasi program Hibah Bina Desa dilaksanakan, Sabtu pagi kemarin bertempat di petak sawah kelompok tani yang dibawah Ketua Ibu Yulia Ningsih di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Program ini diawali dengan pengolahan lahan yang akan dijadikan demo plot beberapa hari sebelumnya, dilakukan penyuluhan keunggulan tanam Padi metode SRI serta turun sawah untuk menanam Padi bersama-sama antara mahasiswa tim Hibah Bina Desa dengan masyarakat petani. Antusiasme para petani terlihat pada saat penyuluhan, hal mana dikarenakan menurut mereka metode ini merupakan hal baru yang berbeda sama sekali dengan yang biasa meraka laksanakan. Demikian juga pada saat turun sawah untuk menanam padi.
    Metode SRI (System of Rice Intensification) merupakan metode budidaya padi yang hemat air dan menghasilkan produksi lebih tinggi. Pola tanam padi model SRI adalah cara bertanam padi kembali ke alam. Artinya, petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia, tapi memanfaatkan bahan organik yang diolah untuk menjadi sumber pupuk tanaman produksi. Berikut cara penerapan budidaya padi dengan menggunakan metode SRI :
    Teknik Budidaya Padi Metode SRI (System of Rice Intensification)
    • Persiapan benihBenih sebelum disemai, diuji dalam larutan air garam. Larutan air garam yang cukup untuk menguji benih adalah larutan yang apabila dimasukkan telur, maka telur akan terapung.  Benih yang baik untuk dijadikan benih adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut.  Kemudian benih yang telah diuji, direndam dalam air biasa selama 24 jam kemudian ditiriskan dan diperam selama 2 hari, kemudian disemaikan pada media tanah dan pupuk organik (1:1) di dalam wadah/petakan khusus segi empat ukuran 20 x 20 cm atau bisa menggunakan baki juga tujuannya untuk menjaga tanah tetap lembab dan tidak tergenang air. Setelah umur 8-15 hari benih padi sudah siap ditanam. Saat transplantasi dari petak semaian, perlu kehati-hatian dan sebaiknya dengan memakai cethok, serta dijaga tetap lembab. Jangan sampai bibit dibiarkan mengering.
    • Pengolahan tanahPengolahan tanah untuk tanam padi metode SRI tidak berbeda dengan cara pengolahan tanah untuk tanam padi cara konvesional yaitu dilakukan untuk mendapatkan struktur tanah yang lebih baik bagi tanaman, terhindar dari gulma. Pengolahan dilakukan dua minggu sebelum tanam dengan menggunakan traktor tangan, sampai terbentuk struktur lumpur.  Permukaan tanah diratakan untuk mempermudah mengontrol dan mengendalikan air.
    • Bibit ditanam satu-satu daripada secara berumpun Bibit ditranplantasi satu-satu daripada  secara berumpun, yang terdiri dari dua atau tiga tanaman. Ini dimaksudkan agar tanaman memiliki ruang untuk menyebar dan memperdalam perakaran. Sehingga tanaman tidak bersaing terlalu ketat untuk memperoleh ruang tumbuh, cahaya, atau nutrisi dalam tanah.  Sistem perakaran menjadi sangat berbeda saat tanaman ditanam satu-satu.
    • Jarak tanam yang lebarDibandingkan dengan baris yang sempit, bibit lebih baik ditanam dalam pola luasan yang cukup lebar dari segala arah.  Biasanya menggunakan jarak 25 cm x 25 cm, 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, dengan jarak tanam yang lebar ini, memberi kemungkinan lebih besar kepada akar untuk tumbuh leluasa, tanaman juga akan menyerap lebih banyak sinar matahari, udara dan nutrisi. Hasilnya akar dan batang akan tumbuh lebih baik (juga penyerapan nutrisi).  Pola segi empat juga memberi kemudahan untuk pendangiran.
    • Perlakuan pemupukan Pemberian pupuk pada SRI diarahkan kepada perbaikan kesuburan tanah dan penambahan unsur hara yang berkurang setelah dilakukan pemanenan. Kebutuhan pupuk organik pertama setelah menggunakan sistem konvensional adalah 10 ton per hektar dan dapat diberikan sampai 2 musim tanam. Setelah kelihatan kondisi tanah membaik maka pupuk organik bisa berkurang disesuaikan dengan kebutuhan. Pemberian pupuk organik dilakukan pada tahap pengolahan tanah kedua agar pupuk bisa menyatu dengan tanah.
    • Pemeliharaan
      Sistem tanam metode SRI tidak membutuhkan genangan air yang terus menerus, cukup dengan kondisi tanah yang basah. Penggenangan dilakukan hanya untuk mempermudah pemeliharan. Pada prakteknya pengelolaan air pada sistem padi organik dapat dilakukan sebagai berikut; pada umur 1-10 HST tanaman padi digenangi dengan ketinggian air ratarata
      1cm, kemudian pada umur 10 hari dilakukan penyiangan. Setelah dilakukan penyiangan tanaman tidak digenangi. Untuk perlakuan yang masih membutuhkan penyiangan berikutnya, maka dua hari menjelang penyiangan tanaman digenang. Pada saat tanaman berbunga, tanaman digenang dan setelah padi matang susu tanaman tidak digenangi kembali sampai panen. Untuk mencegah hama dan penyakit pada SRI tidak digunakan bahan kimia, tetapi dilakukan pencengahan dan apabila terjadi gangguan hama/penyakit digunakan pestisida nabati dan atau digunakan pengendalian secara fisik dan mekanik (Sumber: BUDIDAYA DAN KEUNGGULAN PADI ORGANIK  METODE SRI (System of Rice Intensification) oleh Jenal Mutakin).
    Tahapan-tahapan
    1. Pupuk Organik sebanyak 4-8 ton/ha (tergantung kandungan organik sawah, bila kadar organik tanah sudah mencapai 2 % maka dengan pemupukan 1 ton/ha sudah mencukupi untuk menjaga keseimbangan kesuburan). Pupuk organik ditaburkan merata ke permukaan tanah. Setelah itu sawah dibajak sesuai dengan kedalaman akar padi sekitar 30 cm.
    2. Setelah sawah dibajak selajutnya direndam dengan air selama seminggu untuk mengkondisikan pupuk organik jadi lebih matang dan menyebar di dalam tanah.
    3. Setelah direndam 1 minggu sawah digaru agar kontur tanah merata untuk persiapan tanam. Pada saat bersamaan bibit padi mulai ditebar setelah diperam selama 4 hari sampai keluar akar.
    4. Setelah digaru sawah digenangi air lagi sambil menunggu bibit umur 7-9 hari untuk siap tanam, 2 hari sebelum tanam air dikeluarkan dari sawah sampai kondisi tanah masih tetap basah tapi tidak tergenang air.
    5. Sawah digarit dengan garis horizontal vertikal tegak lurus berjarak sama 25 cm x 25 cm.
    6. Padi ditanam satu bibit perlubang
    7. Setalah dilakukan PENG-GARITAN padi ditanam tepat pada titik temu antara garis vertikal dan horisontal. Padi ditanam satu per satu atau dua dua sebagai cadangan untuk nyulam.
    8. Setelah padi ditanam tanah dikondisikan basah tapi tidak tergenang agar transfer oksigen ke tanah terus berjalan dan aman dari gangguan keong emas. Pada awalnya padi nampak jarang dan kecil-kecil.
    9. Pada Umur 15-20 hari dialakukan penyiangan pertama untuk membersihkan rumput dengan cara mekanis pakai landak diikuti tenaga manusia yang mencabut rumpuk yang berdekatan dengan batang padi. Bila setelah penyiangan pertumbuhan padi tampak tidak merata maka dilakukan penambahan pupuk majemuk agar pertumbuhan vegetatif padi optimalberanak banyak dan berbatang kuat.
    10. Padi umur 30-35 hari dilakukan penyiangan kedua, bila padi tumbuh segar, hijiau dan batangnya kokoh maka setelah penyiangan tidak perlu dilakukan pemupukan tambahan
    11. Setelah umur 40 hari padi sudah tampak tumbuh lebat dan pada umur 50 hari padi mulai berbunga. Padi dengan Pola Tanam SRI anaknya banyak bulirnya lebat untuk menjamin agar bijinya penuh berisi maka perlu pupuk daun. Agar produk SRI masih dalam Koridor Beras Organik maka disarankan menggunakan Biopestisida atau NanoGren agar produknya standard, merata dan tidak tercemar pestisida. Umur 95 hari padi siap panen.
    Keunggulan metode SRI 
    1. Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak ( Irigasi terputus)
    2. Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg/ha. Tidak memerlukan biaya pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang dll.
    3. Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 - 12 hss, dan waktu panen akan lebih awal
    4. Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton/ha
    5. Ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan mempergunakan pupuk  organik (kompos, kandang dan Mikro-oragisme Lokal), begitu juga penggunaanpestisida.
    Perbandingan pertumbuhan padi antara metode tradisional dengan metode SRI
    Metode Tradisional
    Metode SRI
    Rata-rata
    Kisaran
    Rata-rata
    Kisaran
    Rumpun/m2
    56
    42-65
    16
    10-25
    Tanaman/rumpun
    3
    2-5
    1
    1
    Batang/rumpun
    8,6
    8-9
    55
    44-74
    Malai/rumpun
    7,8
    7-8
    32
    23-49
    Bulir/malai
    114
    101-130
    181
    166-212
    Bulir/rumpun
    824
    707-992
    5,858
    3,956-10,388
    Hasil panen (t/ha)
    2,0
    1,0-3,0
    7,6
    6,5-8,8
    Kekuataanakar (kg)
    28
    25-32
    53
    43-69

    STUDENT EXCHANGE KNU KOREA DAN POLIJE


    Mahasiswa Kyungpook National University (KNU) Korea Selatan di Polije
    Penyambutan Mahasiswa Korea di POLIJESebagai upaya untuk mengembangkan kampus Politeknik Negeri Jember menuju class of international university, maka terus diperluas kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri. Setelah dengan RMUTT Thailand dan ULIS Vietnam, mulai hari ini kampus Polije kahadiran 5 mahasiswa dari Kyungpook National University (KNU) Korea Selatan yang melaksanakan students exchange dengan sistem transfer kredit melalui pendidikan selama 1 semester di bidang food science and technology.
    Menurut Ketua Prodi Teknologi Industri Pangan Ir. Muhammad Hefni, “Seo Hana, Minwoo Kim, Jieon Kim, Han Ji-Hye dan Soon Hjung demikian ke 5 nama mahasiswa tersebut selama 1 semester (September 2012 s.d Pebruari 2013) akan menempuh mata kuliah meliputi : Bahasa Indonesia, Budaya Indonesia, Teknologi Fermentasi Tradisional, Roti dan Kue, Pengolahan Produk Perikanan dan Riset Wine Production”.
    Penyambutan dilaksanakan di Ruang Sidang II Gedung Asih, Asah Asuh oleh beberapa pimpinan Polije, Ketua Prodi Teknologi Industri Pangan dan Jung Samuel Dosen Bahasa Korea yang sudah sejak awal Januari 2011. Direktur Polije Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM menyampaikan selamat datang di kampus Politeknik Negeri Jember dan semoga mampu beradaptasi dengan mahasiswa dan lingkungan kampus serta enjoy menempuh pendidikan di kampus Polije. Pak Nanang juga mengharapkan kesempatan students exchange ini juga dapat digunakan untuk mengenal budaya kedua belah Negara, maka beliau berharap dalam bulan pertama akan memberikan program asimilasi khususnya dibidang bahasa dan budaya Indonesia, mulai dari yang berkaitan dengan etika, salam sapa, makanan dan lain sebagainya.
    Dalam kesempatan terpisah Direktur Pelaksana LPIU PPU dan Urusan Luar Negeri Ir. Nantil Bambang Eko S, M.Si menyampaikan “Program Join Degree ini difasilitasi oleh BPKLN (Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri) Kemendikbud RI. Demikian mengingat program kerjasama ini juga merupakan student exchange, maka Polije juga telah mengirimkan sejumlah mahasiswa ke KNU Korea Selatan pada hari Minggu kemarin. Ke 5 mahasiswa tersebut Aris Wahyudi, Ayu Lestari, Fabella Nibal Asa Yulmi, Lindawati dan Oktarina Yushinta yang berasal dari Prodi Teknologi Industri Pangan dan akan menempuh pendidikan juga dengan sistem transfer kredit selama 1 semester pada bidang food science enginering.

    Report: Humas Polije

    Hasil Sarasehan Nasional XIII Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia di Surakarta


    PIMPINAN SIDANG 1: Jabbar (Politeknik Negeri Makassar)
    PIMPINAN SIDANG 2: Afri Rifanggi ( Politeknik Negeri Padang)
    PIMPINAN SIDANG 3: Wiwin Riza Kurnia (Politeknik Negeri Jember)

    Opsi Waktu Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Sekjen dan Korwil: 
    Kondisional (sampai selesai)  

    AGENDA: 
    1. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Sekjen:     
    a. Review Pergerakan FKMPI dari tahun ke tahun dan fokus pada tujuan FKMPI       
    b. Program Kerja FKMPI       
    c. Struktural Baru FKMPI (Hasil Munas Pontianak), adanya Pertambahan Bidang yaitu:            
    Bidang Sosial Masyarakat: Politeknik Negeri Bali           
    Bidang Penalaran dan Keilmuan: Poltekkes Makassar           
    Bidang Komunikasi: Politeknik Negeri Jakarta           
    Bidang Kajian Strategi: Politeknik Negeri Lampung        

    Evaluasi:  
    -Kurang Tanggapnya FKMPI terhadap Isu Nasional yang terjadi       
    -Finansial FKMPI       
    -Komunikasi  

    2. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Bidang Komunikasi dan Informasi: 
    Evaluasi:  
    -Chatnas (1 bulan sekali, namun bisa terlaksana 1 kali) 
    -Sulitnya Koordinasi yang efektif Belum ada data lengkap pengurus BEM dari masing-masing Politeknik 
    -Facebook dan Twitter kurang update karena pendataan yang tidak lengkap dari wilayah menjadi kendala Database Koordinator Daerah Belum Lengkap  
    Harapan:  Korwil dan Korda segera membuat database untuk Kominfo FKMPI  

    3. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Bidang Sosial Masyarakat: 
    Program Bina Desa dan Tanggap Bencana Tahun 2012, dari DIKTI memberikan 11 Bina Desa untuk FKMPI  
    Evaluasi:  
    -Kurang update untuk informasi di facebook dan twitter Tanggap Bencana di luar pulau Bali (Kesulitan terkait Dana) 
    -Adanya perbedaan setiap daerah terkait kebijakan tersendiri dalam pendanaan pengentasan kemiskinan  
    Harapan:   Masing-masing wilayah dapat mendapatkan informasi tentang kebijakan pemerintah untuk pendanaan  pengentasan kemiskinan  

    4. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Bidang Penalaran dan Keilmuan: 
    Terbentuk pada saat Rapat Besar FKMPI di Bandung  
    -Program Kerja: Mentoring Project  (Agama, Organisasi, dan Akademik)         
    -Seminar Nasional                  

    Evaluasi:  
    -Membutuhkan koordinator di wilayah masing-masing (yang kurang dari Wilayah Bali)   
    -Kebanyakan Politeknik hanya melaksanakan Mentoring Project Agama, Organisasi dan Akademik belum maksimal   
    -Kurangnya tanggapan Pelatihan Mentor   Belum tersebarnya buku Mentor   
    -Kurangnya laporan terlaksananya Program Mentor dari masing-masing Politeknik Peserta Lomba Karya Tulis Ilmiah (PERTH) yang diadakan belum maximal (<20 KIR)   
    -Sosialisasi Maba  Harapan:  Membuat Lomba Penulisan CERPEN atau PUISI dari kisah nyata (tentang “Luar Biasanya” masuk Politeknik) Hingga dapat menginspirasi masyarakat.  

    5. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Wilayah Bali-Nusa: 
    MUSDA: Penetapan Korda=Poltekkes Kupang Terlibat dalam setiap peringatan hari-hari bersejarah, ex: Hari Tani Forum Mahasiswa PMK dan Islam dari masing-masing Koordinator  

    Evaluasi: Database Politeknik yang belum tergabung dalam FKMPI 

    6. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Wilayah Kalimantan: 
    -Diskusi Panel (Percepatan Pembangunan di Kalimantan Barat) 
    -Sosialisasi Organisasi ke Mahasiswa Baru  

    Evaluasi:
    -Belum melaksanakan kegiatan FKMPI, dikarenakan agenda kampus dan kurangnya pendanaan
    -OSPEK Mahasiswa baru apakah dilaksanakan oleh militer atau tidak??
    - Desa binaan belum lolos  

    7. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Wilayah Jawa: 
    -Pemaparan Kordis Pelaksanaan Musda (Politeknik Negeri Media Kreatif) 
    -Sosialisasi FKMPI  

    Evaluasi:  
    -Kurangnya Publikasi yang maksimal Mayoritas belum bisa melaksanakan MUSDA   
    -Politeknik Satelit (Rencana dilaksanakan di Politeknik Kediri) tentang bagaimana membangun kecerdasan ormawa 

    Harapan:  
    -Pengaktifan Korda FKMPI untuk lebih interest agar pola koordinasi lebih baik   
    -Pengelolaan dan pengawasan kondisi di masing-masing kampus  

    8. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Sulawesi dan Indonesia Timur: 
    -4 Politeknik di Indonesia Timur yang tergabung di FKMPI Desa Binaan (Berupa Pulau, berbatasan dengan Bali dan Kepuauan)= Pulau Soki (Pemberdayaan Rumput Laut)  

    Evaluasi:  
    -Kesulitan Merampung wilayah Indonesia Timur   
    -Miss Komunikasi dengan Politeknik Manado   Belum melaksanakan MUSDA 

    Harapan:
    -Perlu ada pertambahan Koordinator Wilayah di Indonesia Timur, karena jarak dan daerah yang sangat luas Dan menaungi daerah yang jarang dihimpun oleh organisasi mahasiswa, sehingga menambah kesulitan Korwil Sulawesi dan Indonesia Timur 

    9. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Sumatera: 
    Evaluasi:  
    -Belum diadakannya pembuatan Majalah MUSDA Sumatera dibatalkan karena minimnya peserta  

    10. Pemaparan Evaluasi FKMPI oleh Koordinator Bidang Kajian Strategi:  
    -  Bagaimana Perkembangan FKMPI terhadap perjuangan pergerakan mahasiswa? 
    -  Dimana Posisi FKMPI? 
    -  Apa respon kita menghadapi permasalahan kampus dan permasalahan negara?  
    Akumulasi Permasalahan dan Isu Nasional  
    *Perlu dibuat SOP terhadap rancangan program kerja yang akan dilaksanakan 
    *Upaya Kerjasama FKMPI dengan lembaga-lembaga terkait belum maksimal 
    *Tinjauan FKMPI dan Peran serta FKMPI seperti AIPEC, FORKOMPI, dll perlu evaluasi dalam pelaksanaannya  
    1.  Tatanan Kaderisasi dalam masing-masing Politeknik? (Politeknik Ujung Pandang) 
    Kendala: Adanya Perbedaan Kebijakan dari PUDIR III dari kampus masing-masing Politeknik 
    Solusi: PNJ menjadi perpanjangan tangan , terdapat transparansi anggaran dana masing-masing kampus, Pusdatkom FKMPI lebih dimaximalkan lagi, KORDA harus lebih pro aktif, diadakannya Dana Mandiri FKMPI (dari dana yang  dianggarkan tiap-tiap BEM) 
    -Apakah KORDA yang sudah terbentuk mampu membantu dalam perpanjangan tangan FKMPI? (sekjen)
     -Koordinasi dari masing-masing Korda masih belum maximal dikarenakan kesibukan di masing-masing kampus, sehingga untuk berkoordinasi menjadi kurang fokus, komunikasi melalui media chatting dll pun belum maximal. Tidak bisa dijadikan suatu frekuensi untuk bertemu. 
    -Agenda FKMPI menjadi ajang untuk pengumpulan dana 
    -Mengorbitkan kampus dengan diserti mengorbitkan FKMPI 
    -ada jangka waktu rutin masing-masing korwil untuk sharing di Pusdatkom FKMPI 
    -Pendidikan Buku secara Nasional untuk menunjang eksistensi FKMPI  
    2.  Sistem informasi yang belum jelas antar politeknik? (Politeknik Manufaktur Bandung)
    Merancang suatu sistem seperti membuat suatu perjuangan yang baru, bukan hanya sekedar melanjutkan perjuangan FKMPI yang sebelumnya.
    MUSDA di JABAR masih kurang koordinasi, FKMPI sebaiknya mempunyai standarisasi seperti tatib dan dokumen sidang, Perlu juga diadakan standarisasi pendanaan untuk pengeluaran agenda fkmpi  Standarisasi kegiatan FKMPI (evaluasi terkait jangka waktu evaluasi)  
    3.  Membuat suatu titik fokus baru untuk FKMPI (Politeknik Negeri Bandung) 
    -Perlu adanya pemekaran koordinator wilayah FKMPI sehingga dapat mengembangkan komunikasi dan memperlancar koordinasi “contoh: Pulau Jawa; Terdapat Korwil bag. Tengah, Barat, dan Timur” 
    -Perlu ditentukan pra munas, dan jika akan adanya pemekaran korwil, perlu konfirmasi korwil masing-masing (Politeknik Negeri Medan) 
    -Adanya penentuan dan persiapan yang lebih matang untuk masing-masing agenda FKMPI 
    Ex: sarnas menentukan tuan rumah sarnas berikutnya “Pertimbangan jika penentuan tuan rumah sarnas pada saat sarnas (50:50) dikarenakan masih harus merombak AD/ART dll”
    (Kominfo FKMPI) REKOMENDASI untuk FKMPI??? (sekjen) “rekomendasi,
    contoh: Indonesia maju tanpa anak jalanan” implementasi-> pengumpulan buku-buku untuk anak-anak jalanan dengan adanya pembelajaran membaca  
    4.  Bagaimana Komunikasi yang efektif?
    -Rekapitulasi pendataan dari alumni FKMPI dan pengkaderan terhadap mahasiswa baru di Politeknik serta melalui media Warta FKMPI (Kominfo FKMPI) 
    -Sudah ada dokumentasi untuk standarisasi tatib, dll. Namun belum disosialisasikan. 
    -Anggaran dana MUNAS mahal???  
    5.  Antara wacana dan program kerja FKMPI perlu ada penyeimbangan. 
    -Rekonstrukturisasi sistem 
    -Adanya Penyikapan permasalahan-permasalahan nasional  
    Ex: penekanan kegiatan mahasiswa, (pengambilan alih militer untuk maba tanpa ada sosialisasi BEM atau ormawa lainnya) 
    6.  Apakah perlu diadakan pra munas? (Politeknik Negeri Medan) 
    Usulan: diadakan Pra Munas di Jakarta, dengan indikator minimal 1 orang masing-masing korwil. 
    -pra munas bebarengan dengan penyikapan isu nasional 
    -kendala: pendanaan 
    -Melakukan pramunas terkendala dana karena banyaknya kegiatan dan juga dana keluar sehingga mempersulit politeknik yang swasta 
    -Perencanaan Pra Munas lebih efektif untuk pembahasan ad/art supaya tidak diganti setiap tahun tetapi dapat dipakai selama 5 tahun 
    -Insiatif melakukan pramunas lewat media seperti facebook, ataupun media maya yang merupakan salah satu upaya dalam menekan pengeluaran dana  
    -Harapan setiap setelah diadakannya pertemuan FKMPI => implementasi lebih diserahkan kepada pelaksanaan kegiatan dari BEM masing-masing. Contoh: tgl 21 November merupakan Hari Pohon, mahasiswa melakukan kegiatan bersama dengan cara berbeda. Melakukan menanam pohon serentak di masing daerah politeknik tapi serentak 1 hari harapannya masyrakat mengenal FKMPI dari sabang sampai maroke.  FORKOMPI: Apa yang dibahas dan apa saja yang akan dilakukan? Tidak membahas terkait hubungan FORKOMPI dengan FKMPI, namun lebih kepada pembahasan legalitas, dan wacana yang belum selesai terkait posisi FORKOMPI dengan FKMPI.